Programmes Special Incubation : The Birth Factory of CEO-CEO Student Creative Company for the Future of Yogyakarta World Creative Economy City
@R.Arvin I.Miracelova
Di negara maju banyak kelahiran Student creative (digital) company dari “high schools” ,yang diinkubasi oleh venture kreatif mitra sekolahnya (inkubator utama), juga oleh pihak sekolahnya sendiri selaku fasilitator camp inkubasi dan blended learning camp (terdapat meja-meja bundar meeting collaboration untuk setiap perusahaan siswa dengan banner nama perusahaan masing-masing di bilik meja student creative company) , kemudian tahapan selanjutnya selepas masa “high school”nya banyak yang dipertahankan menjadi student creative (digital) company level kampus dimana termasuk seluruh siswa pemiliknya dipertahankan dan diberikan beasiswa masuk kampus bersama-sama, oleh kampus yang tertarik menginkubasi selanjutnya bersama venture kreatif mitra kampus (terlebih di kota Yogyakarta dan sekitarnya sebagai kota/zona kampus memiliki lebih dari 100 kampus) . Dan alhasil selesai dari kampus ke depannya akan banyak yang menjadi perusahaan skala global terlahir seperti halnya di negara maju banyak perusahaan kreatif skala global terlahir dari sistem inkubasi oleh ekosistem pendidikan sekolah/kampus yang sudah memiliki banyak keunggulannya .Sehingga Sustainability creative industry in school incubations berhasil dilakukan.
Program Student creative (digital) company dimana sekolah sebagai pihak notaris"pengakuan legalitas , dan hingga guru-guru sebagai “komisaris”nya, di negara maju juga banyak melahirkan CEO-CEO Student Creative Companynya dan sebagai CEO masa depan berskala dunia.
CEO Students berhak menyurati CEO Senior dari dunia bisnis sesungguhnya/industri di luar sekolah , diajak menjadi “bapak angkat”pembinanya, dan tidak perlu “membayar” CEO2 senior, jika perlu CEO senior berhak menginkubasi seakan selaku anak perusahaan mereka sendiri, semisal mendukung website e-commerce, digital marketing, network dan market,training development ,dll.
CEO-CEO Student tentunya akan menjadi lokomotif penggerak industri kreatif kota Yogyakarta sebagai kota ekraf internasional atau level dunia di masa depan, dan haruslah dipupuk semenjak sekarang secara sistematis.
Gambar berikut (sisi kanan) adalah contoh Camp beberapa Campus Student Digital Companies hulu hilir yang sudah saling melengkapi student teamworknya, yang telah digerakkan embrionya oleh founder YTK (Yogyakarta Tambah Keren)City Center, R.Arvin Isnandar Miracelova yang juga selaku pendiri Jalur Sutera Film Nusantara, lewat program PH student film fantasy sains kekayaan milogi lokal /creative content screen dan kerajinan prosthetic arts film di dalam kampus STTB dan program Kedaireka Kemendikbud Ristek RI bersama Campus Student Digital Companies Campnya :
@R.Arvin I.Miracelova
Di negara maju banyak kelahiran Student creative (digital) company dari “high schools” ,yang diinkubasi oleh venture kreatif mitra sekolahnya (inkubator utama), juga oleh pihak sekolahnya sendiri selaku fasilitator camp inkubasi dan blended learning camp (terdapat meja-meja bundar meeting collaboration untuk setiap perusahaan siswa dengan banner nama perusahaan masing-masing di bilik meja student creative company) , kemudian tahapan selanjutnya selepas masa “high school”nya banyak yang dipertahankan menjadi student creative (digital) company level kampus dimana termasuk seluruh siswa pemiliknya dipertahankan dan diberikan beasiswa masuk kampus bersama-sama, oleh kampus yang tertarik menginkubasi selanjutnya bersama venture kreatif mitra kampus (terlebih di kota Yogyakarta dan sekitarnya sebagai kota/zona kampus memiliki lebih dari 100 kampus) . Dan alhasil selesai dari kampus ke depannya akan banyak yang menjadi perusahaan skala global terlahir seperti halnya di negara maju banyak perusahaan kreatif skala global terlahir dari sistem inkubasi oleh ekosistem pendidikan sekolah/kampus yang sudah memiliki banyak keunggulannya .Sehingga Sustainability creative industry in school incubations berhasil dilakukan.
Program Student creative (digital) company dimana sekolah sebagai pihak notaris"pengakuan legalitas , dan hingga guru-guru sebagai “komisaris”nya, di negara maju juga banyak melahirkan CEO-CEO Student Creative Companynya dan sebagai CEO masa depan berskala dunia.
CEO Students berhak menyurati CEO Senior dari dunia bisnis sesungguhnya/industri di luar sekolah , diajak menjadi “bapak angkat”pembinanya, dan tidak perlu “membayar” CEO2 senior, jika perlu CEO senior berhak menginkubasi seakan selaku anak perusahaan mereka sendiri, semisal mendukung website e-commerce, digital marketing, network dan market,training development ,dll.
CEO-CEO Student tentunya akan menjadi lokomotif penggerak industri kreatif kota Yogyakarta sebagai kota ekraf internasional atau level dunia di masa depan, dan haruslah dipupuk semenjak sekarang secara sistematis.
Gambar berikut (sisi kanan) adalah contoh Camp beberapa Campus Student Digital Companies hulu hilir yang sudah saling melengkapi student teamworknya, yang telah digerakkan embrionya oleh founder YTK (Yogyakarta Tambah Keren)City Center, R.Arvin Isnandar Miracelova yang juga selaku pendiri Jalur Sutera Film Nusantara, lewat program PH student film fantasy sains kekayaan milogi lokal /creative content screen dan kerajinan prosthetic arts film di dalam kampus STTB dan program Kedaireka Kemendikbud Ristek RI bersama Campus Student Digital Companies Campnya :